Minggu, 22 April 2012

One Thing #5th

see? It's the #5th Part :)
Maaf kalo di part ini bahasanya ada yg rada frontal ._.


Selamat Menikmati!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Agni terbelalak menatap layar iPad dihadapannya saat ini. Bagaimana tidak? Saat ini Agni tengah menonton salah satu video yang tidak sengaja ditemukannya di YouTube. Well, itu memang hobi Agni, mencari video unik hanya untuk menghilangkan rasa bosannya ketika menunggu Cakka show atau bahkan shooting iklan.

Air muka Agni terlihat geram menyaksikan apa yang ada dihadapannya saat ini. Bagaimana mungkin semua yang dilakukan Cakka semalam –saat diacar award- sudah tersebar luas di dunia maya? Agni semakin shock ketika melihat viewers video tersebut. Hampir 500.000 pengunjung You Tube melihat semua yang terekam lengkap disana. Mulai dari cakka mencium pipi Agni sampai akhirnya Cakka bernyanyi lagu More Than This di stage award tersebut.

Jujur saja, saat melihat video barusan Agni merasakan sesak yang tiba-tiba mengerjapnya, Agni tidak tau apa yang Cakka rencanakan hingga akhirnya pemuda tampan itu berani melakukan apa yang semalam dilakukannya.

Pandangan Agni mulai mengabur, sesak itu semakin terasa ketika Agni membaca semua komentar-komentar yang ada dibawah video itu, tidak sedikit yang mengumpat, mencerca, bahkan mencaci maki Agni dengan berbagai umpatan dan hinaan.

 Sungguh, bukan ini yang Agni inginkan, ini semua salah paham, ini semua salah Cakka yang sudah melakukan tindakan tanpa perhitungan terlebih dahulu. Dengan air mata tertahan, Agni me-Turn Off iPadnya dan terdiam, mencoba memikirkan cara bagaimana menyelesaikan semua yang sudah dilakukan Cakka semalam.

“Ag, gue minta aer dong” Agni tersentak ketika mendengar suara bariton Cakka barusan, dengan segera Agni mengusap air mata yang hampir saja mengaliri pipi chubbynya.

Dengan malas Agni berdiri kemudian melangkahkan kakinya menuju meja yang memang disediakan untuk tempat air minum. Agni mengambil sebotol air mineral dan kembali ke tempat Cakka menunggunya.

Agni mendengus kesal ketika tubuh mungilnya itu terasa limbung karena ditabrak seseorang, hampir saja Agni terjatuh kalau saja dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Agni menatap tajam kearah orang yang baru saja menabraknya, bukannya minta maaf, orang itu malah menatap Agni dengan tatapan meremehkan, detik kemudian gadis yang menabrak Agni barusan melenggang pergi, seolah dirinya tidak melakukan apapun.

“Nih” tangan Agni terulur kearah Cakka tapi pandangan gadis manis itu tidak lepas dari gadis yang beberapa saat lalu menabraknya.

Jujur saja, Agni heran dan tidak mengerti apa yang diinginkan gadis itu. Bukannya meminta maaf, gadis itu langsung pergi tanpa  rasa bersalah sedikitpun. Hei, atau jangan-jangan gadis itu salah satu penggemar Cakka yang tidak suka padanya? Dengan segera Agni mengusir pikiran bodoh itu dari otaknya.

***

Hening menyelimuti keduanya. Jujur saja, Cakka sangat amat merasa tidak nyaman dengan keadaan seperti ini. Entah mengapa dirinya tiba-tiba merindukan Agni yang selalu banyak omong dan membuatnya kesal tapi kali ini? Agni sama sekali tidak membuka bibir mungilnya itu untuk berbicara. Entahlah, apa yang membuat Agni seperti itu.

Sedangkan Agni sendiri, dirinya lebih memilih diam, Agni sedang malas melakukan apapun yang berhubungan dengan pemuda tampan disampingnya ini. Agni takut jika dirinya terlalu berbaik hati pada Cakka, maka kejadian seperti saat malam acara award itu akan kembali terulang dan Agni menghindari itu. Agni tidak ingin penggemar Cakka terlalu jauh menilai apa yang dilakukan Cakka padanya.

“Lo kok diem aja sih, Ag? Biasanya heboh sendiri” Cakka yang sudah gerah dengan keadaan ‘aneh’ didalam mobilnya itu mencoba membuka suara, berbaik hati mengajak gadis manis disampingnya itu berbicara.

“Males” Cakka melirik sambil mengernyitkan dahinya kearah Agni. Sungguh, ada yang aneh dari Agni dan sepertinya Cakka tidak menyadari apa itu. “Kka…” Cakka hampir saja menginjak remnya dengan mendadak mendengar suara Agni barusan. Bukan hanya karena panggilan itu yang tiba-tiba tapi juga karena nada bicara Agni yang terdengar dingin dan entahlah… yang pasti Cakka merinding mendengar nada bicara Agni barusan.

“Kenapa, Ag???” Cakka mencoba menetralkan perasaan yang tiba-tiba menyergapnya, entah mengapa dirinya merasa aneh dengan Agni kali ini. Sungguh, Agni tidak seperti biasanya.

“Apa maksud lo ngelakuin yang semalem pas di acara award itu?”

DEG…

Cakka tersentak mendengar pertanyaan Agni barusan. Well, jujur saja, Cakka melakukan itu karena refleks ketika dirinya kesal melihat Oik yang tiba-tiba kembali muncul dan mengganggu kehidupannya lagi. Cakka bergidik ngeri melihat tatapan tajam Agni kearahnya-Cakka-, dengan susah payah Cakka mencoba membuat dirinya senyaman mungkin, berharap Agni tidak curiga.

“Iseng doang. Emang kenapa?” Cakka bodoh!!! Cakka sama sekali tidak menyadari perubahan raut muka Agni yang sudah tidak bisa digambarkan lagi. Jujur saja, Agni merasakan sakit dan sesak itu lagi. Terlebih ketika mendengar alasan Cakka barusan.

“Iseng???” suara Agni mulai terdengar bergetar, Cakka menoleh sesaat kearah Agni. Memastika bahwa gadis manis itu baik-baik saja.

“Iya…. Lo kenapa sih, Ag? Lagian bukannya gue udah biasa ya ngisengin lo. So? Santai aja lah”
Seketika Agni menatap tajam kearah Cakka. Agni merasa pandanganya mulai buram karena terhalang air mata. Agni menatap Cakka tidak percaya, ternyata Cuma Agni yang merasakannya, Cuma Agni yang merasakan sakit akibat perbuatan ‘iseng’ Cakka itu.

“Iseng??? Lo bilang iseng? HEH CAKKA FERDINAND, LO NYADAR NGGA SIH KALO KE’ISENG’AN LO ITU BUAT GUE JADI KORBANNYA? LO NYADAR NGGA SIH KALO KE’ISENG’AN LO ITU BUAT GUE DIKATAIN BITCH, PEREMPUAN NGGA BENER DAN MATRE. LO NYADAR NGGA SIH? OTAK LO DIMANA CAKKA FERDINAND?” seketika Cakka menghentikan laju mobilnya dan detik kemudian mengalihkan pandangannya kearah Agni yang sudah mulai dibanjiri air mata.

“Lo selama ini selalu egois dan gue ngga masalah. Tapi sekarang? Lo bener-bener udah kelewatan. Gimana kalo keluarga gue tau tentang gue yang ‘bitch’ itu? Gimana kalo keluarga gue liat semua komen itu? Lo ngga pernah mikir itu Cakka. Gue ngga habis pikir lo bisa sebodoh dan seceroboh itu” Cakka menatap Agni nanar, membiarkan gadis manis itu mengeluarkan semua emosinya.

“Selama ini gue selalu nerima perlakuan ngga adil dari lo, selama ini gue udah nurutin semua permintaan lo tapi gue ngga nyangka kalo gini balesan lo ke gue. Gue ngga berharap lo ngasih gue perhargaan atas itu tapi cukup dengan hargai gue, Kka. Hargai gue sebagai manusia bukan babu lo” Cakka benar-benar tersentak mendengarnya, itukah yang dirasakan Agni selama ini? Itu kah yang selama ini berada dibenak gadis manis itu? Itu kah yang selama ini menjadi pikiran dan keluhan gadis manis itu? Kalau memang benar, lo emang bodoh Cakka, batin Cakka masih menatap Agni dengan nanar.

***

Sejak kejadian Agni ‘curhat’ itu sekarang hubungan keduanya semakin aneh. Well, mereka memang masih satu atap dan Agni pun masih berstatus sebagai assistant Cakka tapi entah mengapa ada yang aneh dari itu. Tidak ada lagi teriakan Agni ketika Cakka enggan melakukan show, tidak ada lagi umpatan Cakka ketika mendengar teriakan Agni, semua terasa aneh, datar dan… dingin.

Cakka terdiam ditempatnya sambil memeluk gitar acoustic yang memang selalu menemaninya disaat-saat seperti saat ini. Cakka mencoba melihat kearah balkon kamar Agni yang berada disebelahnya, kamar Agni terlihat gelap. Tidak seperti biasanya, padahal ini masih menunjukkan pukul 8 malam, tapi aneh melihat kamar Agni dalam keadaan gelap pada saat ini. Perlahan Cakka mulai memetik senar gitarnya…

Girl I see it in your eyes
You’re disappointed.


Cakka menghela nafas ketika mengingat kejadian Agni ‘curhat’ dimobilnya dengan teriak-teriak beberapa hari yang lalu, yang membuatnya semua berubah menjadi aneh, datar dan dingin seperti saat ini.

Cause I’m the foolish one that you anointed with your heart
I tore it apart
And girl what a mess I made upon your innocence
And no woman in the world deserves this
But here I am asking you for one more chance


Can we fall, one more time?
Stop the tape and rewind
Oh and if you walk away I know I’ll fade
Cause there is nobody else


It’s gotta be you
Only you
It’s gotta be you
Only you


Now girl I hear it in your voice and how it trembles
When you speak to me I don’t resemble, who I was
You’ve almost had enough
And your actions speak louder than words
And you’re about to break from all you’ve heard
Don’t be scared, I ain’t going no where


Cakka merasa bodoh, hanya karena kesal pada Oik yang tiba-tiba datang lagi ke kehidupannya, Cakka malah menyakiti hati gadis manis yang selama ini selalu menemaninya. Walaupun selama ini Cakka selalu ditemani dengan teriakan atau perintah-perintah Agni tapi entah mengapa itu yang membuat Cakka merindukan gadis manis itu, gadis manis yang saat ini sedang merasa tersakiti.

I’ll be here, by your side
No more fears, no more crying
But if you walk away
I know I’ll fade
Cause there is nobody else


It’s gotta be you
Only you
It’s gotta be you
Only you


Oh girl, can we try one more, one more time?
One more, one more, can we try?
One more, one more time
I’ll make it better


Cakka menyesali semua perbuatan bodohnya yang malah membuat gadis manis itu merasa sakit hati. Jujur saja, Cakka tidak menyangka bahwa Agni akan merasa sesakit itu dan seperti kali ini Cakka benar-benar sudah kelewatan.

One more, one more, can we try?
One more, one more,
Can we try one more time to make it all better?

Cuz its gotta be you

Its gotta be you
Only you
Only you

It’s gotta be you
Only you
It’s gotta be you
Only you!


(One Direction – Gotta be You)

Terlihat jari Cakka mulai menari diatas LCD iPhone keluaran terbarunya itu, dengan segera Cakka membuka akun twitternya, akun tempat dirinya berinteraksi dengan para fansnya. Senyum puas terpancar dibibir pemuda tampan ini ketika melihat tanggapan positif dari para penggemarnya ketika Cakka membuat status, dan tentu saja langsung menjadi perbincangan hangat.

@cakkaferdinand: Please, don’t judging her @clarisAgnia anymore, she’s my gf now. I choice her and love her!!!

Cakka mengembalikan iPhone nya itu ke dalam saku celananya. Kali ini Cakka kembali memainkan senar gitarnya, hanya memetiknya seperti biasa, tidak menyanyikan lagu tadi dan kali ini nadanya pun terdengar lebih ceria dan bersemangat.

“Dengan gini gue berharap lo bisa maafin gue” Cakka menatap balkon kamar Agni dengan sayu, detik kemudian Cakka masuk ke dalam kamarnya, berharap besok gadis manis itu mau memaafkannya.



Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar