Minggu, 22 April 2012

One Thing #4th

see? It's the #4th Part :)

Selamat Menikmati!!!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sepanjang jalan menuju ke tempat duduk tempat dirinya dan Cakka, Agni tidak hentinya menggerutu. Bagaimana bisa Cakka melakukan hal bodoh itu? Sungguh, ingin rasanya Agni mencekik Cakka ketika pemuda tampan itu mendaratkan bibirnya ke pipi chubbynya. Tapi ternyata rasa terkejutnya membuat pikiran Agni seketika kosong.

Cakka bodoh, sebenarnya apa yang ada dipikiran bocah itu? Membuat berita heboh dengan mengorbankan dirinya? Dasar bodoh!!! Jerit Agni sambil terus menggerutu dalam langkahnya.

“Udah, ngga usah gitu amat bibir lo. Mau lo gue cium lagi???” bisikan setan yang berasal dari Cakka itu seketika menghentikan gerutuan Agni, sebagai gantinya, gadis manis itu malah mengerucutkan bibir mungilnya, benar-benar kesal pada sosok disampingnya ini.

“Awas aja lo!!! Pulang dari sini? Gue jadiin tempe lo” pikir Agni sadis sambil melirik sinis kearah Cakka yang masih dengan santainya merangkul pinggang Agni. ‘Ya Tuhan…!!!’ keluh Agni ketika melihat wajah tanpa dosa pemuda menyebalkan disampingnya ini.

Cakka sedikit tersentak melihat siapa yang mendapat tempat disebelah kanannya. Well, itu Oik, lebih tepatnya Oik Sandara, gadis masa lalunya. Terlihat gadis cantik itu tersenyum canggung ketika melihat Cakka datang bersama Agni dan duduk disebelahnya, senyum gadis itu malah terlihat miris ketika dirinya menatap tangan Cakka bertengger manis dipinggang Agni, merangkul gadis manis itu dengan lembut.

Posisi Cakka berada ditengah dengan diapit oleh Agni disebelah kirinya dan tentu saja Oik disebelah kanannya. Well, sejujurnya Cakka tidak menyukai posisi ini, tapi mau bagaimana lagi? Namanya sudah tertera dikursi itu dan Cakka tidak mempunyai pilihan lain selain duduk manis dikursi itu.

“Sial amat sih gue” pikir Cakka sambil sesekali melirik tempat Oik, terlihat gadis cantik itu sedang tertunduk, entah apa yang membuatnya seperti itu, yang pasti Cakka tidak ingin lagi mempedulikannya.

Semua tamu dalam acara itu terlihat sangat menikmati suguhan yang ditampilkan oleh pihak penyelenggara. Well, sudah beberapa penghargaan yang diumumkan dan sekarang tinggal penghargaan Penyanyi Pendatang Baru Terfavorit, dan Cakka menjadi salah satu nominasinya.

Bukan hanya Cakka yang menantikan itu dengan perasaan campur aduk, Agni yang berada disebelah kirinya juga ikut memperhatikan sepasang artis terkenal yang sedang membacakan nominasi itu. Agni sampai harus mengumpat karena melihat kedua artis itu terlihat sangat bertele-tele untuk memberitaukan siapa pemenangnya. Ingin rasanya Agni berteriak, menyuruh mereka lebih cepat tapi sayangnya Agni tidak mempunyai keberanian yang lebih. Alhasil, gadis manis itu hanya mendengus dan mengumpat ketika melihat kedua artis itu semakin bertele-tele.

“Dan… untuk kategori Penyanyi Pendatang Baru Terfavorit kali ini jatuh kepada…” Agni mendengus kesal mendengarnya, sudah hampir tiga kali kedua artis itu menyebutkan kalimat menyebalkan itu, tapi mereka tidak kunjung menyebutkan nama pemenangnya. “CAKKA FERDINAND….”

Seketika semua tamu yang berada dalam gedung megah itu memberikan Cakka standing applause. Well, bagaimana tidak? Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun Cakka sudah mendapat banyak penghargaan, selain album pertamanya yang sukses besar dipasaran, hampir semua lagu Cakka menjadi hits dan disukai banyak orang.  Yah, penghargaan ini adalah penghargaan yang tidak pernah diduga Cakka sebelumnya. Mengingat nominasi lainnya juga memiliki prestasi seperti Cakka.

Cakka yang semula terdiam dan seketika berdiri, Cakka menatap lurus tangan Oik yang terulur kearahnya. Well, sepertinya gadis cantik itu ingin mengucapkan selamat atas keberhasilan Cakka kali ini. Cakka menyambut tangan mungil itu tapi hanya sesaat, detik kemudian pemuda tampan ini malah berbalik menghadap Agni sambil tersenyum, otomatis posisinya itu juga membelakangi Oik yang tersenyum lirih.

Tanpa sadar, Cakka merengkuh wajah Agni. Membuat gadis manis itu merasakan jantungnya kembali berdetak diatas batas normalnya. Agni tersenyum canggung membalas senyum manis Cakka itu.

“Gue menang, Ag. Gue menang” bisik Cakka antusias tepat dihadapan Agni. Agni memegang kedua tangan Cakka yang merengkuh pipi chubbynya sambil tersenyum manis dan kemudian mengangguk, membenarkan apa yang baru saja diucapkan Cakka.

Terlihat Cakka semakin mendekatkan wajahnya kearah Agni, membuat gadis manis yang masih berada direngkuhannya itu melirik cemas kesekitar mereka. Dengan cepat Cakka mencium kening Agni dan melepaskannya. Mata hitam Cakka menatap Agni tepat dimanik mata gadis manis itu, tangan Cakka masih mengelus pipi chubby Agni, detik kemudian Cakka malah mencium kedua pipi chubby dihadapannya itu sambil tersenyum sumberingah sebelum akhirnya naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sekaligus memberika beberapa ucapan.

“Kaya’nya pulang dari sini gue harus periksa jantung deh” bisik Agni sambil mengelus salah satu pipi chubbynya yang baru saja dicium Cakka. Detik kemudian Agni tersenyum manis melihat Cakka yang antusias memberikan beberapa ucapan diatas sana, tanpa menyadari sepasang mata menatapnya iri.

‘Seharusnya gue yang ada diposisi lo’ lirihnya miris.

***

“Kali ini kita akan menyaksikan penampilan special dari penyanyi pendatang baru kita… CAKKA FERDINAND…” Cakka yang merasa namanya dipanggil lagi langsung berdiri, sebelumnya pemuda itu sudah mencium kening Agni sekilas, membuat gadis manis itu merasakan pipi chubbynya memanas dan sudah pasti memerah.

Cakka berjalan tenang menuju kearah panggung, terlihat diatas sana sudah disediakan sebuah kursi dan gitar. Well, sepertinya kali ini akan menyanyikan lagu dengan versi acoustic. Sampai dipanggung itu Cakka tersenyum pada pembawa acara yang tadi menyebut namanya, kedua pembawa acara itu tersenyum dan kemudian berlalu, meninggalkan Cakka yang sudah duduk dikursinya dengan microphone berada tepat dihadapannya. Cakka terlihat menyamankan posisi duduknya sebelum akhirnya tersenyum kearah penonton dan tamu yang hadir dalam acara award ini.

“Okey, Malam ini saya tidak akan membawakan lagu saya..” terdengar teriakan riuh bahkan bisik-bisik penonton dan juga tamu disana, tapi Cakka tetap tenang dan kembali tersenyum.

Tanpa mempedulikan kebisingan yang terjadi disekitarnya, Cakka mulai memetik senar gitarnya yang seketika itu juga membuat keadaan menjadi hening. Semua terfokus pada Cakka yang terlihat sedang sibuk dengan gitar dan lirik lagu yang siap diucapkannya. Terlihat mata Cakka terpejam namun jari-jarinya masih terus memetik senar gitar itu.

I'm broken
Do you hear me
I'm blinded
Cause you are everything I see
I'm dancing, alone
I'm praying
That your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say


Cakka membuka matanya, sesaat pemuda tampan ini tersenyum melihat keadaan yang mulai tenang. Well, sepertinya semua penonton dan tamu larut dalam permainan gitar dan suara Cakka yang memang sudah tidak diragukan lagi.
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this

Pandangan Cakka kali ini terlihkan oleh dua gadis yang sedari tadi mengapitnya. Yup, siapa lagi kalau bukan Agni dan Oik? Keduanya terlihat menatap Cakka dengan pandangan yang berbeda, Agni menatap Cakka dengan pandangan kagum, tidak menyangka kalau majikannya itu memang mempunyai aura yang tidak semua orang mempunyainya. Sedangkan Oik? Gadis cantik itu malah menatap Cakka lirih, seolah dengan seperti itu dirinya baru menyadari kesalahan yang sudah diperbuatkan dulu, dulu.. jauh sebelum Cakka seperti saat ini.

If I'm louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Cause we are, the same
You saved me, when you leave its gone again

And then I see you on the street
In his arms, I get weak
My body falls I'm on my knees
Praying

Petikan senar gitar Cakka terdengar semakin cepat, dan terlihat Cakka sedikit memainkan emosi dalam lagunya. Semua penonton dan tamu semakin terhipnotis dengan penampilan Cakka. Entahlah, mereka seolah baru melihat pemuda tampan ini menunjukkan kemampuan bermusiknya.

Well, Cakka memang tidak bisa dipandang sebelah mata akan kemampuannya yang satu ini. Cakka memang terkenal sebagai penyanyi yang tidak pernah sekalipun melakukan lip sync. Itu yang menjadi nilai plus dan daya tarik dari seorang Cakka Ferdinand.

When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
I've never had the words to say
But now I'm asking you to stay
For a little while inside my arms
And as you close your eyes tonight
I pray that you will see the light
That's shining from the stars above
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this
Cause I can love you more than this
When he lays you I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this, yeah


Standing applause kembali menyambut Cakka, perlahan pemuda tampan itu tersenyum kemudian sedikit menundukkan badannya. Mengucapkan terima kasih lalu mulai berjalan menuruni panggung. Menghampiri Agni yang masih menatapnya kagum.

***

“AGNIIIIIIII, BILANG SAMA GUE KALO YANG DIBERITAIN DITIPI SAMA MAJALAH ITU BOHONG” Agni mengernyit heran sambil menjauhkan iPhone itu dari telinganya. Baru saja Agni menekan navigasi yes, teriakan sadis itu sudah memenuhi gendang telinganya. Ingin rasanya Agni membantai Rio –si penelpon- saat itu juga.

“RIOOOOO, NGGA USAH TERIAK-TERIAK JUGA AGNI DENGER KALIIIII” diseberang sana Rio juga menjauhkan iPhone dari telingannya, lengkingan Agni cukup bisa membuatnya tuli seketika. Untung saja telinga Rio sudah tahan dengan berbagai macam jenis teriakan Agni.

“Iya-Iya sorry… Lagian gue Cuma shock aja. Baru juga mau nonton eh berita lo sama Cakka udah nongol. Itu kapan sih? Kaya’nya semalem deh. Wah Ag… gue ngga nyangka deh lo bisa juga pake gaun gitu. Hahaha, bukan lo banget, tapi lo cantik sih. Gila, salut gue sama Cakka bisa ngerubah lo jadi angsa cantik…” Agni mendengus kesal mendengar ocehan Rio yang tidak ada habisnya itu, sesekali Agni menguap bosan. Kalau saja saat ini Rio berada dihadapannya, mungkin mulut Rio sudah Agni tutup dengan sepatunya.

“Rio…. Bisa diem ngga sih? Kalo ngga? Agni matiin nih”

“Eh.. Iya-Iya… Gue diem deh. Buruan certain…”

Berbagai emosi dan ekspresi Agni tunjukkan ketika dirinya menceritakan itu semua pada Rio, sedangkan Rio diseberang sana hanya menjadi pendengar yang baik, kadang pemuda itu juga terwa bahkan menggoda Agni. Well, jujur saja, Rio tidak menyangka Cakka akan melakukan hal gila seperti itu. Sepertinya semua tebakan Rio benar. Ada sesuatu dengan Cakka.

“Bhahaha, ngga nyangka gue Ag, kalo Cakka bisa gitu. Gokil dah tuh bocah” Agni merengut kesal mendengar tawa Rio. Sungguh, ingin rasanya Agni menganiaya Rio saat itu, saying mereka tidak dalam satu tempat. Agni mendengus kesal.

“Ketawa aja terus Yo… seneng banget kaya’nya liat Agni menderita” Rio terlihat menahan tawanya. Tidak bisa dipungkiri, semua cerita Agni barusan itu memang sangat lucu. Rio tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Agni saat Cakka dengan refleks mencium kening dan pipi chubbynya.


“Hhaha, udah ya Ag. Gue nelpon lo Cuma mau nanyain itu doang. Have Fun ya sama Cakka”

“RIOOOOOOOOOOOOO” teriakan Agni itu seketika membuat Rio menekan navigasi merah, mengakhiri pembicaraanya dengan Agni.




Continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar