see? It's the #4th Part :)
Selamat Menikmati!!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sepanjang
jalan menuju ke tempat duduk tempat dirinya dan Cakka, Agni tidak
hentinya menggerutu. Bagaimana bisa Cakka melakukan hal bodoh itu?
Sungguh, ingin rasanya Agni mencekik Cakka ketika pemuda tampan itu
mendaratkan bibirnya ke pipi chubbynya. Tapi ternyata rasa terkejutnya
membuat pikiran Agni seketika kosong.
Cakka bodoh,
sebenarnya apa yang ada dipikiran bocah itu? Membuat berita heboh
dengan mengorbankan dirinya? Dasar bodoh!!! Jerit Agni sambil terus
menggerutu dalam langkahnya.
“Udah, ngga usah gitu amat
bibir lo. Mau lo gue cium lagi???” bisikan setan yang berasal dari
Cakka itu seketika menghentikan gerutuan Agni, sebagai gantinya, gadis
manis itu malah mengerucutkan bibir mungilnya, benar-benar kesal pada
sosok disampingnya ini.
“Awas aja lo!!! Pulang dari sini? Gue jadiin tempe lo” pikir Agni sadis sambil melirik sinis kearah Cakka yang masih dengan santainya merangkul pinggang Agni. ‘Ya Tuhan…!!!’ keluh Agni ketika melihat wajah tanpa dosa pemuda menyebalkan disampingnya ini.
Cakka
sedikit tersentak melihat siapa yang mendapat tempat disebelah
kanannya. Well, itu Oik, lebih tepatnya Oik Sandara, gadis masa
lalunya. Terlihat gadis cantik itu tersenyum canggung ketika melihat
Cakka datang bersama Agni dan duduk disebelahnya, senyum gadis itu
malah terlihat miris ketika dirinya menatap tangan Cakka bertengger
manis dipinggang Agni, merangkul gadis manis itu dengan lembut.
Posisi
Cakka berada ditengah dengan diapit oleh Agni disebelah kirinya dan
tentu saja Oik disebelah kanannya. Well, sejujurnya Cakka tidak
menyukai posisi ini, tapi mau bagaimana lagi? Namanya sudah tertera
dikursi itu dan Cakka tidak mempunyai pilihan lain selain duduk manis
dikursi itu.
“Sial amat sih gue” pikir Cakka
sambil sesekali melirik tempat Oik, terlihat gadis cantik itu sedang
tertunduk, entah apa yang membuatnya seperti itu, yang pasti Cakka
tidak ingin lagi mempedulikannya.
Semua tamu dalam acara
itu terlihat sangat menikmati suguhan yang ditampilkan oleh pihak
penyelenggara. Well, sudah beberapa penghargaan yang diumumkan dan
sekarang tinggal penghargaan Penyanyi Pendatang Baru Terfavorit, dan
Cakka menjadi salah satu nominasinya.
Bukan hanya Cakka
yang menantikan itu dengan perasaan campur aduk, Agni yang berada
disebelah kirinya juga ikut memperhatikan sepasang artis terkenal yang
sedang membacakan nominasi itu. Agni sampai harus mengumpat karena
melihat kedua artis itu terlihat sangat bertele-tele untuk
memberitaukan siapa pemenangnya. Ingin rasanya Agni berteriak, menyuruh
mereka lebih cepat tapi sayangnya Agni tidak mempunyai keberanian yang
lebih. Alhasil, gadis manis itu hanya mendengus dan mengumpat ketika
melihat kedua artis itu semakin bertele-tele.
“Dan… untuk
kategori Penyanyi Pendatang Baru Terfavorit kali ini jatuh kepada…”
Agni mendengus kesal mendengarnya, sudah hampir tiga kali kedua artis
itu menyebutkan kalimat menyebalkan itu, tapi mereka tidak kunjung
menyebutkan nama pemenangnya. “CAKKA FERDINAND….”
Seketika semua tamu yang berada dalam gedung megah itu memberikan Cakka standing applause.
Well, bagaimana tidak? Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun Cakka
sudah mendapat banyak penghargaan, selain album pertamanya yang sukses
besar dipasaran, hampir semua lagu Cakka menjadi hits dan disukai
banyak orang. Yah, penghargaan ini adalah penghargaan yang tidak
pernah diduga Cakka sebelumnya. Mengingat nominasi lainnya juga
memiliki prestasi seperti Cakka.
Cakka yang semula
terdiam dan seketika berdiri, Cakka menatap lurus tangan Oik yang
terulur kearahnya. Well, sepertinya gadis cantik itu ingin mengucapkan
selamat atas keberhasilan Cakka kali ini. Cakka menyambut tangan mungil
itu tapi hanya sesaat, detik kemudian pemuda tampan ini malah berbalik
menghadap Agni sambil tersenyum, otomatis posisinya itu juga
membelakangi Oik yang tersenyum lirih.
Tanpa sadar, Cakka
merengkuh wajah Agni. Membuat gadis manis itu merasakan jantungnya
kembali berdetak diatas batas normalnya. Agni tersenyum canggung
membalas senyum manis Cakka itu.
“Gue menang, Ag. Gue
menang” bisik Cakka antusias tepat dihadapan Agni. Agni memegang kedua
tangan Cakka yang merengkuh pipi chubbynya sambil tersenyum manis dan
kemudian mengangguk, membenarkan apa yang baru saja diucapkan Cakka.
Terlihat
Cakka semakin mendekatkan wajahnya kearah Agni, membuat gadis manis
yang masih berada direngkuhannya itu melirik cemas kesekitar mereka.
Dengan cepat Cakka mencium kening Agni dan melepaskannya. Mata hitam
Cakka menatap Agni tepat dimanik mata gadis manis itu, tangan Cakka
masih mengelus pipi chubby Agni, detik kemudian Cakka malah mencium
kedua pipi chubby dihadapannya itu sambil tersenyum sumberingah sebelum
akhirnya naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan sekaligus
memberika beberapa ucapan.
“Kaya’nya pulang dari sini gue
harus periksa jantung deh” bisik Agni sambil mengelus salah satu pipi
chubbynya yang baru saja dicium Cakka. Detik kemudian Agni tersenyum
manis melihat Cakka yang antusias memberikan beberapa ucapan diatas
sana, tanpa menyadari sepasang mata menatapnya iri.
‘Seharusnya gue yang ada diposisi lo’ lirihnya miris.
***
“Kali
ini kita akan menyaksikan penampilan special dari penyanyi pendatang
baru kita… CAKKA FERDINAND…” Cakka yang merasa namanya dipanggil lagi
langsung berdiri, sebelumnya pemuda itu sudah mencium kening Agni
sekilas, membuat gadis manis itu merasakan pipi chubbynya memanas dan
sudah pasti memerah.
Cakka berjalan tenang menuju kearah
panggung, terlihat diatas sana sudah disediakan sebuah kursi dan gitar.
Well, sepertinya kali ini akan menyanyikan lagu dengan versi acoustic.
Sampai dipanggung itu Cakka tersenyum pada pembawa acara yang tadi
menyebut namanya, kedua pembawa acara itu tersenyum dan kemudian
berlalu, meninggalkan Cakka yang sudah duduk dikursinya dengan
microphone berada tepat dihadapannya. Cakka terlihat menyamankan posisi
duduknya sebelum akhirnya tersenyum kearah penonton dan tamu yang hadir
dalam acara award ini.
“Okey, Malam ini saya tidak akan
membawakan lagu saya..” terdengar teriakan riuh bahkan bisik-bisik
penonton dan juga tamu disana, tapi Cakka tetap tenang dan kembali
tersenyum.
Tanpa mempedulikan kebisingan yang terjadi
disekitarnya, Cakka mulai memetik senar gitarnya yang seketika itu juga
membuat keadaan menjadi hening. Semua terfokus pada Cakka yang terlihat
sedang sibuk dengan gitar dan lirik lagu yang siap diucapkannya.
Terlihat mata Cakka terpejam namun jari-jarinya masih terus memetik
senar gitar itu.
I'm broken
Do you hear me
I'm blinded
Cause you are everything I see
I'm dancing, alone
I'm praying
That your heart will just turn around
And as I walk up to your door
My eye turns to face the floor
Cause I can't look you in the eyes and say
Cakka
membuka matanya, sesaat pemuda tampan ini tersenyum melihat keadaan
yang mulai tenang. Well, sepertinya semua penonton dan tamu larut dalam
permainan gitar dan suara Cakka yang memang sudah tidak diragukan lagi.
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
Can love you more than this
Pandangan
Cakka kali ini terlihkan oleh dua gadis yang sedari tadi mengapitnya.
Yup, siapa lagi kalau bukan Agni dan Oik? Keduanya terlihat menatap
Cakka dengan pandangan yang berbeda, Agni menatap Cakka dengan
pandangan kagum, tidak menyangka kalau majikannya itu memang mempunyai
aura yang tidak semua orang mempunyainya. Sedangkan Oik? Gadis cantik
itu malah menatap Cakka lirih, seolah dengan seperti itu dirinya baru
menyadari kesalahan yang sudah diperbuatkan dulu, dulu.. jauh sebelum
Cakka seperti saat ini.
If I'm louder
Would you see me?
Would you lay down in my arms and rescue me?
Cause we are, the same
You saved me, when you leave its gone again
And then I see you on the street
In his arms, I get weak
My body falls I'm on my knees
Praying
Petikan
senar gitar Cakka terdengar semakin cepat, dan terlihat Cakka sedikit
memainkan emosi dalam lagunya. Semua penonton dan tamu semakin
terhipnotis dengan penampilan Cakka. Entahlah, mereka seolah baru
melihat pemuda tampan ini menunjukkan kemampuan bermusiknya.
Well,
Cakka memang tidak bisa dipandang sebelah mata akan kemampuannya yang
satu ini. Cakka memang terkenal sebagai penyanyi yang tidak pernah
sekalipun melakukan lip sync. Itu yang menjadi nilai plus dan daya tarik dari seorang Cakka Ferdinand.
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
When he lays you down, I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this
I've never had the words to say
But now I'm asking you to stay
For a little while inside my arms
And as you close your eyes tonight
I pray that you will see the light
That's shining from the stars above
When he opens his arms
And holds you close tonight
It just won't feel right
Cause I can love you more than this
Cause I can love you more than this
When he lays you I might just die inside
It just don't feel right
Cause I can love you more than this, yeah
Standing applause
kembali menyambut Cakka, perlahan pemuda tampan itu tersenyum kemudian
sedikit menundukkan badannya. Mengucapkan terima kasih lalu mulai
berjalan menuruni panggung. Menghampiri Agni yang masih menatapnya
kagum.
***
“AGNIIIIIIII, BILANG SAMA GUE
KALO YANG DIBERITAIN DITIPI SAMA MAJALAH ITU BOHONG” Agni mengernyit
heran sambil menjauhkan iPhone itu dari telinganya. Baru saja Agni
menekan navigasi yes, teriakan sadis itu sudah memenuhi gendang
telinganya. Ingin rasanya Agni membantai Rio –si penelpon- saat itu
juga.
“RIOOOOO, NGGA USAH TERIAK-TERIAK JUGA AGNI DENGER
KALIIIII” diseberang sana Rio juga menjauhkan iPhone dari telingannya,
lengkingan Agni cukup bisa membuatnya tuli seketika. Untung saja
telinga Rio sudah tahan dengan berbagai macam jenis teriakan Agni.
“Iya-Iya sorry… Lagian gue Cuma shock aja.
Baru juga mau nonton eh berita lo sama Cakka udah nongol. Itu kapan
sih? Kaya’nya semalem deh. Wah Ag… gue ngga nyangka deh lo bisa juga
pake gaun gitu. Hahaha, bukan lo banget, tapi lo cantik sih. Gila,
salut gue sama Cakka bisa ngerubah lo jadi angsa cantik…” Agni
mendengus kesal mendengar ocehan Rio yang tidak ada habisnya itu,
sesekali Agni menguap bosan. Kalau saja saat ini Rio berada
dihadapannya, mungkin mulut Rio sudah Agni tutup dengan sepatunya.
“Rio…. Bisa diem ngga sih? Kalo ngga? Agni matiin nih”
“Eh.. Iya-Iya… Gue diem deh. Buruan certain…”
Berbagai
emosi dan ekspresi Agni tunjukkan ketika dirinya menceritakan itu semua
pada Rio, sedangkan Rio diseberang sana hanya menjadi pendengar yang
baik, kadang pemuda itu juga terwa bahkan menggoda Agni. Well, jujur
saja, Rio tidak menyangka Cakka akan melakukan hal gila seperti itu.
Sepertinya semua tebakan Rio benar. Ada sesuatu dengan Cakka.
“Bhahaha,
ngga nyangka gue Ag, kalo Cakka bisa gitu. Gokil dah tuh bocah” Agni
merengut kesal mendengar tawa Rio. Sungguh, ingin rasanya Agni
menganiaya Rio saat itu, saying mereka tidak dalam satu tempat. Agni
mendengus kesal.
“Ketawa aja terus Yo… seneng banget
kaya’nya liat Agni menderita” Rio terlihat menahan tawanya. Tidak bisa
dipungkiri, semua cerita Agni barusan itu memang sangat lucu. Rio tidak
bisa membayangkan bagaimana ekspresi Agni saat Cakka dengan refleks
mencium kening dan pipi chubbynya.
“Hhaha, udah ya Ag. Gue nelpon lo Cuma mau nanyain itu doang. Have Fun ya sama Cakka”
“RIOOOOOOOOOOOOO” teriakan Agni itu seketika membuat Rio menekan navigasi merah, mengakhiri pembicaraanya dengan Agni.
Continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar