Jumat, 23 September 2011

#ImagineAne(h) >> ArcNi

Happy Read...!!!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Agni sedikit terbelalak menatap pemuda tampan dihadapannya itu, bagaimana tidak jarak wajah mereka hanya berkisar 5 cm dan otomatis Agni melihat mata hazel dihadapannya itu, tanpa Agni sadari ia terpaku, terlalu terhipnotis dengan mata hazel dihadapannya itu. Cukup lama mata hazel itu menghanyutkan Agni, keduanya terdiam masih diposisi semula. Jarak antar keduanya pun masih sama, keduanya masih larut dalam pikiran dan fantasi masing-masing. Agni merasa terhipnotis dgn mata hazel itu, sedangkan David -pemuda bermata hazel- itu terhanyut oleh mata bening Agni.
"Sorry" David yg manyadari posisi 'aneh' mereka sedikit menjauhkan wajahnya dari wajah gadis manis itu, seketika Agni menunduk, menyembunyikan rona merah diwajahnya. David tersenyum tipis melihatnya.
"Thanks" sepertinya gadis manis itu sudah bisa mengendalikan dirinya, David mengernyitkan dahinya heran tapi detik kemudian ia tersenyum lebar, mata hazelnya itu menyipit, membuatnya terlihat menggemaskan.
"NoProb" balas David masih menatap gadis manis dihadapanya itu. Gadis manis itu mengedarkan pandangannya keruangan tempat dirinya dan pemuda bermata hazel dihadapannya itu, pandangan Agni terhenti pada frame foto terpajang rapi disalah satu meja yg berada diruangan itu. Seketika mata bening Agni terbelalak.
"Ada apa?" seketika David mengikuti arah pandang gadis manis itu, Agni masih terdiam, mengacuhkan David yg berulang kali mengalihkan pandangannya antara Agni & frame foto itu. Sentuhan lembut dibahunya, membuat Agni tersentak kemudian mengalihkan pandangannya kearah pemuda bermata hazel itu. Perlahan, cairan bening itu mengalir deras dipipi chubbynya.
David gelagapan sendiri melihat gadis manis itu tiba-tiba menangis, Agni sendiri bingung, mengapa air matanya tiba-tiba mengalir seperti itu. Ia sudah berusaha menghentikannya, tapi percuma, semakin Agni mencoba untuk berhenti menangis, tangisan itu malah semakin menjadi. Dengan lembut David membimbing Agni masuk kepelukannya, mencoba menenangkan sekaligus memberi kekuatan pada gadis manis itu, walaupun David sendiri tidak mengerti mengapa Agni tiba-tiba menangis.
"Jangan menangis, aku selalu tidak bisa melihatmu menangis" perlahan tangan David membelai rambut panjang Agni, tangisan Agni berubah menjadi isakan kecil, David sedikit merenggangkan pelukannya, memegang kedua pipi Agni dgn kedua tangannya. Mata hazel David beradu dgn mata bening Agni. Dgn lembut & perlahan David mengusap sisa air mata disudut mata gadis manis itu. Isakan kecil masih terdengar, membuat David tersenyum manis melihat tingkah gadis manis dihadapannya ini.
Keduanya kembali larut dlm pikiran & fantasi masing2. Jujur saja, Agni masih bingung mengapa ia bisa bersama pemuda bermata hazel itu & satu hal yg Agni sadari, sejak 3 tahun yg lalu, tidak ada yg berubah sedikit pun dari pemuda tampan itu, wajah innocentnya, senyum polos yg selalu menghiasi wajah tampannya & juga mata hazel yg selalu menyipit ketika tertawa itu melekat erat diingatan Agni. David? Akankah tetap sama seperti diingatan Agni? Atau malah sudah berubah? Entahlah...
"Aku merindukanmu" Agni membeku ditempat, tidak menyangka kalau David akan mengatakan itu. Agni mengalihkan pandangannya pada David, terlihat pemuda bermata hazel itu terpejam, menikmati semilir angin menerpa mereka. Perlahan mata hazel itu terbuka, mengalihkan pandangannya pada Agni, menatap gadis itu lembut, "I swear, I miss you more" Agni kembali terdiam, seolah apa yg baru saja dikatakan David adalah mantra yg menyihirnya untuk terdiam.
"Maaf" lirih Agni sambil menunduk, tidak berani menatap mata hazel itu. David menghela napas berat, kemudian berjalan mendekat kearah Agni. Entah mendapat keberanian darimana David berani merengkuh gadis manis itu kedalam pelukan hangatnya, mata hazel David terpejam, mencoba menikmati saat-saat mereka seperti ini. David menggelamkan kepalanya dilekukan leher Agni, cairan bening itu kembali mengalir dipipi chubby Agni.
"satu hal yg harus kau tau, you're my kind of perfect" bisik David tepat ditelinga Agni, David merasakan pelukan mereka semakin erat, David tersenyum kemudian melepaskan pelukan mereka. Menatap Agni dalam, "I still loving you. 3 tahun aku berusaha melupakan semuanya tapi gagal. Bayanganmu terlalu melekat erat diingatanku. Aku mohon, jangan pernah lagi meninggalkan aku. Karna akupun tidak akan meninggalkanmu."
"Would you marry me?" kontan Agni melepaskan pelukannya, menatap David tidak percaya. Terlihat pemuda bermata hazel itu tersenyum geli melihat reaksi gadis manisnya itu. Agni mengembungkan pipi chubbynya, yg selalu membuat David merasa gemas. Perlahan senyum itu menghilang, berganti dgn ekspresi serius David, perlahan David menggenggam tangan Agni, "Aku tidak ingin lagi kehilanganmu. Maka dari itu, menikahlah denganku."
"Are you serious?" Agni memandang David sangsi, dalam hati Agni merasa takut, takut kalau pemuda bermata hazel itu hanya bermain-main. Cukup lama Agni memandang David, mencari keseriusan pemuda itu.
"Aku tidak pernah seserius ini. Cukup satu kali aku kehilanganmu, & aku tidak ingin itu terjadi lagi" mata hazel David seolah menghipnotis Agni, membuat gadis manis itu menangguk mantap.


~FIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar